KITA PEDULI, KITA BISA ATASI
BERSAMA KITA BANGUN KEMANDIRIAN

Rabu, 08 Desember 2010

KIAT TENTANG SIKAP DAN PERILAKU SEORANG FASILITATOR

Kiat sederhana tentang sikap dan perilaku seorang fasilitator, yang dijadikan pegangan dasar bagi mereka yang akan mendampingi masyarakat dalam program nasional pemberdayaan masyarakat, sebagai berikut:
1.      Bersikap sabar: aspek utama pendampingan adalah proses belajarnya, jika kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar masyarakat, termasuk kesempatan masyrakat untuk berpendapat.
2.    Mendengarkan dan tidak mendominasi: karena pelaku utama adalah masyarakat, kita seyogyanya memberi kesempatan agar masyarakat aktif berpendapat, pengalihan peran dari fasilitator kepada masyarakat dapat dilakukan sedikit demi sedikit
3.       Menghargai dan rendah hati: hargai masyarakat dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka
4.       Mau belajar: kita tidak dapat bekerja sama dengan masyarakat apabila tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. Seringkali “orang luar” (pendamping masyarakat) menganggap masyarakat yang serba ketinggalan yang perlu belajar, padahal kita bisa juga belajar mengenai ‘mengapa’ sebuah masyarakat mengalami ketinggalan
5.       Bersikap sederajat: seringkali kita membandingkan keadaan masyarakat miskin dengan lingkungan lain yang dianggap lebih maju, hal ini perlu dihindari dengan mengembangkan sikap kesederajatan agar kita diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh masyarakat
6.       Bersikap akrab dan melebur: hubungan dengan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan informal, akrab dan santai, sehingga suasana kesederajatanpun tercipta. Masyarakat biasanya senang apabila kita tidak sungkan untuk melebur kedalam kehidupan mereka.
7.       Tidak menggurui: orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu kita tidak akan berhasil apabila kita bersikap sebagai guru yang serba tahu, sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman, agar diperoleh suatu pemahaman yang kaya
8.       Berwibawa: meskipun di dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya menunjukan kesungguh-sungguhan di dalam bekerja bersama masyarakat, dengan demikian masyarakat akan menghargainya
9.       Tidak memihak, menilai dan mengkritik: ditengah masyarakat seringkali terjadi pertentangan pendapat. Kita tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral kita berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya
10.   Bersikap terbuka: biasanya masyarakat akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada pihak luar, juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar masyarakat memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar
11.   Bersikap positif: kita mengajak masyarakat untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap masyarakat adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan


Sumber : http://www.fasilitator-masyarakat.org/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.